KEUTAMAAN TAHAJUD
1.
Barangsiapa menunaikannya, berarti ia telah mentaati
perintah Allah dan Rasul-Nya,
sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan pada sebagian malam hari, sholat
tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79)
z`ÏBur È@ø©9$# ô¤fygtFsù ¾ÏmÎ/ \'s#Ïù$tR y7©9 #Ó|¤tã br& y7sWyèö7t y7/u $YB$s)tB #YqßJøt¤C ÇÐÒÈ
79. dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempat yang Terpuji.
Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: “At-Tahajjud
adalah sholat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat
“sebagai ibadah nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu.
Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagai ibadah tathowwu’ (sunnah) bagi umat
beliau.” ( lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir:
3/54-55)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sholat
yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah
malam).” (Muttafaqun ‘alaih)
Kedua : Qiyamul lail itu adalah kebiasaan orang-orang
shalih dan calon penghuni surga.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam
taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan
oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang
yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan
di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat:
15-18).
¨bÎ) tûüÉ)GßJø9$# Îû ;M»¨Zy_ Abqãããur ÇÊÎÈ tûïÉÏ{#uä !$tB öNßg9s?#uä öNåk5u 4 öNåk¨XÎ) (#qçR%x. @ö6s% y7Ï9ºs tûüÏYÅ¡øtèC ÇÊÏÈ (#qçR%x. WxÎ=s% z`ÏiB È@ø©9$# $tB tbqãèyföku ÇÊÐÈ Í$ptôF{$$Î/ur öLèe tbrãÏÿøótGó¡o ÇÊÑÈ
15.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga)
dan mata air-mata air,
16. sambil menerima segala pemberian Rabb mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat
kebaikan.
17. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu
malam. 18. dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah
(yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, -ed) seandainya ia
sholat di waktu malam.” (HR Muslim No. 2478 dan 2479). Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah menasihati Abdullah ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Wahai
Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti fulan, ia kerjakan sholat malam,
lalu ia meninggalkannya.” (HR Bukhari 3/31 dan Muslim 2/185).
Ketiga : Siapa yang menunaikan qiyamul lail itu, dia
akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam
keadan segar dan bersih jiwanya.
Sebaliknya, siapa yang meninggalkan qiyamul lail, ia akan bangun di pagi hari
dalam keadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholeh.
Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk
sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di
kedua telinganya.” (Muttafaqun ‘alaih).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan:
“Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan
(simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya
(kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan
nyenyak.” Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah
Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia
berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat,
terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan
bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam
hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal
shalih).” (Muttafaqun ‘alaih)
Keempat : Ketahuilah, di malam hari itu ada satu waktu
dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, Allah
akan memberi sesuatu bagi orang yang meminta kepada-Nya, dan Allah akan
mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bila ia memohon ampunan kepada-Nya.
Hal itu sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam
sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan
mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757). Dalam riwayat lain juga
disebutkan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Rabb kalian turun setiap malam ke langit dunia tatkala
lewat tengah malam, lalu Ia berfirman: “Adakah orang yang berdoa agar Aku
mengabulkan doanya?” (HR Bukhari 3/25-26). Dalam riwayat lain disebutkan,
bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Barangsiapa yang memohon
ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya, siapa yang memohon (sesuatu)
kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya, dan siapa yang berdoa kepada-Ku,
niscaya Aku akan mengabulkannya.” Hal ini terus terjadi sampai terbitnya
fajar. (Tafsir Ibnu Katsir 3/54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar